Ketika banyak investor melihat investasi melalui lensa saham dan dividen, di kasus Freeport, kita menemukan narasi yang jauh lebih dalam: soal kedaulatan, peran negara, dan ekonomi masa depan Indonesia.
1. Dari Kontrak Kerja ke IUPK: Awal Kendali Indonesia
Sejak 1991, Freeport-McMoRan menambang di Grasberg berdasarkan Contract of Work (CoW) hingga 2021. Setelah negosiasi panjang, pada 2018 Indonesia mengambil alih 51,23% saham PTFI dan mengganti CoW dengan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) yang berlaku hingga 2041.
Langkah ini tidak hanya soal saham—tapi soal penguasaan kendali aset strategis yang menghasilkan miliaran dolar ekspor. Dengan IUPK diperpanjang, Indonesia menyimpan opsi memanfaatkan potensi cadangan hingga lebih dari dua dekade ke depan.
2. Pemerintah Tambah Saham hingga 61%: Menguatkan Posisi
Hingga kini, pemerintah terus bernegosiasi untuk menaikkan sahamnya di Freeport dari 51% menjadi 61%, demi memperbesar aliran pendapatan dan kontrol manajemen. Negosiasi sudah mencapai 98% kesepakatan, termasuk perpanjangan IUPK hingga tahun 2061.
Presiden Jokowi menyebut jika kepemilikan negara meningkat, hingga 80% pendapatan Freeport akan mengalir ke negara—suatu lonjakan signifikan dari saat ini.
3. Investasi Smelter: Turunan yang Melejitkan Nilai Tambah
Sebagai bagian dari kesepakatan IUPK, Freeport diwajibkan membangun fasilitas pengolahan mineral (smelter). Kini, investasi senilai USD 3,7 miliar di Gresik telah menghasilkan smelter tembaga yang juga mampu menyuling logam mulia seperti emas dan perak.
Meski sempat mengalami insiden kebakaran dan penundaan produksi, pemerintah memberikan izin ekspor sementara dan memperpanjang kuota hingga Q2 2025 demi menjaga arus royalti negara.
4. Freeport-McMoRan: Fokus Besar di Tembaga Global
Inti bisnis Freeport adalah tembaga—logam penting untuk infrastruktur energi hijau seperti mobil listrik dan pusat data. CEO terbaru, Kathleen Quirk, membentuk strategi berfokus pada tembaga sejak awal 2000-an dan mempertahankan arah itu meski sempat mengalami krisis finansial besar.
Perusahaan kini juga membidik ekspansi di Tambang El Abra, Chili, dan menerapkan teknologi otomatisasi untuk efisiensi operasi di tambang seperti Bagdad.
5. Akuisisi Saham Negara = Reposisi Ekonomi
Saat pemerintah menjadi pemegang saham mayoritas, ini bukan hanya soal penerimaan royalti. Ini soal reposisi aset strategis di sektor pertambangan ke tangan negara sebagai investor utama.
MIND ID, holding tambang negara, diposisikan menjadi pemimpin operasional, diperkuat pengaruh dalam pengambilan keputusan strategis—termasuk potensi ekspansi eksplorasi hingga 2041 dan seterusnya.
6. Manajemen Risiko: Lingkungan & Sosial
Grasberg telah menjadi sorotan atas isu lingkungan dan hak asasi. Dari lumpur tailing hingga konflik lokal, pengawasan lebih ketat dan penyesuaian standar pengelolaan tailings menjadi bagian penting dari investasi berkelanjutan Freeport.
Sebagai perusahaan publik besar, Freeport-McMoRan juga menekankan pelaporan ESG dan keterlibatan komunitas lokal sebagai bagian dari tanggung jawab sosial.
7. Apa Makna Investasi ini Untuk Indonesia?
📌 Keuntungan Negara Langsung
Dengan mayoritas saham dan pendapatan naik ke 80%, pendapatan negara dari Freeport akan meningkat—berarti lebih banyak dana untuk pembangunan dan kesejahteraan.
⚙️ Stimulus Industri Hilir
Smelter tangguh membuka peluang hilirisasi mineral dalam negeri. Ini membuat Indonesia tak lagi jadi eksportir bahan mentah, melainkan produsen barang jadi.
📊 Stabilitas Jangka Panjang
Dengan kepemilikan negara yang kuat, pemerintah bisa memastikan kestabilan operasional dan mitigasi risiko ketika terjadi guncangan harga atau kebijakan global.
8. Nilai Tambah Panorama Bisnis
Investasi di Freeport bukan sekadar tambang & saham, tetapi juga representasi strategi ekonomi makro:
-
Kendali aset strategis jangka panjang
-
Penguatan industrialisasi domestik
-
Sinergi keuntungan fiskal dan pembangunan
-
Kemandirian di sektor energi & logam penting
Kesimpulan
Investasi di sektor Freeport hendaknya dilihat lebih dari sekadar pemangkasan saham atau dividen semata. Ini soal bagaimana Indonesia memposisikan diri dari konsumen komoditas menjadi pemegang kendali dan investor strategis.
Dengan meningkatnya saham negara & pembangunan smelter, Freeport kini bukan hanya tambang raksasa — ia menjadi simbol kebangkitan kedaulatan ekonomi Indonesia. Masa depan sektor pertambangan kita semakin menjanjikan, bukan karena cadangan tambang saja, tetapi karena negara memainkan perannya sebagai aktor utama.