Di era yang terus berubah—teknologi semakin cepat, perilaku konsumen bergeser, dan dunia kerja makin fleksibel—kata “tren usaha ” tidak berarti sekadar mode sesaat. Tren usaha saat ini lebih kepada perubahan kebutuhan dan gaya hidup masyarakat, dimana sebagian besar peluang tak datang dari “apa yang selalu populer”, tetapi dari “apa yang baru dibutuhkan dan bisa dijangkau banyak orang”.
Di Indonesia, kenyataannya menunjukkan bahwa UMKM tumbuh cepat (diprediksi hingga 87 % di tahun 2025) sehingga banyak celah terbuka bagi pelaku usaha yang siap bergerak cepat dan berpikiran kreatif.
Mari kita bedah bersama beberapa usaha yang saat ini sedang tren — lengkap dengan alasan mengapa mereka sedang naik, aspek yang membuatnya kuat, serta bagaimana kamu bisa masuk ke dalamnya dengan cara yang berbeda.
1. usaha Digital Kreatif & Jasa Konten
Kenapa naik
Globalisasi dan digitalisasi telah membuat hampir semua bisnis membutuhkan kehadiran online. Dari toko kecil hingga perusahaan besar, kebutuhan akan konten berkualitas, desain visual, video pendek, dan branding digital makin besar. Salah satu artikel menyebut “jasa pembuatan konten digital” sebagai usaha rumahan yang layak di tahun 2025.
Apa yang membedakan
-
Modal relatif rendah: cukup laptop dan skill.
-
Bisa dilakukan dari mana saja.
-
Skalanya fleksibel: mulai dari freelancer hingga agensi kecil.
-
Peluang berulang: klien terus butuh konten baru.
Strategi masuk
-
Pilih niche spesifik: misalnya konten untuk bisnis kuliner, atau layanan editing reels TikTok untuk toko online.
-
Tunjukkan portofolio: hasil nyata, testimoni, sebelum-sesudah.
-
Bangun sistem harga bulanan (subscription) agar pendapatan stabil.
-
Gunakan platform digital dan marketplace jasa untuk memperluas cakupan klien.
2. Kuliner Inovatif & Produk Kesehatan
Kenapa naik
Tren gaya hidup sehat dan perubahan pola konsumsi telah mendorong permintaan untuk makanan sehat, organik, serta layanan kuliner praktis dan berbasis teknologi.
Contoh usaha
-
Meal-prep sehat untuk pekerja kantoran.
-
Cold brew / kopi literan khusus di kota besar.
-
Snack atau minuman rendah gula, bebas gluten, atau plant-based.
-
Kitchen cloud atau dapur komersial yang hanya melayani delivery.
Strategi masuk
-
Mulai dari rumah: biaya sewa rendah, modal kecil.
-
Fokus pada satu konsep unik: misalnya kopi literan rasa lokal (gula aren atau kopi madu) atau snack lokal dikemas stylish.
-
Gunakan media sosial untuk visual kuat dan cerita brand (“kami menggunakan bahan lokal”, “dikemas ramah lingkungan”).
-
Tawarkan langganan atau paket bulanan agar repeat order bisa tercapai.
3. Produk Berkelanjutan & Ekonomi Hijau
Kenapa naik
Kesadaran lingkungan dan “sustainability” tidak lagi sekadar slogan — konsumen (terutama generasi Z & milenial) makin selektif memilih produk yang punya nilai lingkungan atau sosial.
Contoh usaha
-
Fashion preloved atau thrift, yang memberi gaya sekaligus mengurangi limbah tekstil.
-
Produk rumah tangga ramah lingkungan: sedotan stainless, kantong belanja kain, packaging minimal plastik.
-
Pembayaran listrik/energi terbarukan kecil-kecilan, misalnya paket panel surya rumahan atau layanan audit efisiensi energi.
Strategi masuk
-
Ceritakan “mengapa” produkmu ada: bukan hanya “jual produk”, tapi “menjawab masalah limbah” atau “mendukung petani lokal”.
-
Gunakan packaging dan merk yang estetis — karena generasi muda tertarik ke visual dan cerita.
-
Kolaborasi dengan komunitas atau influencer yang peduli lingkungan untuk memperkuat kredibilitas.
4. Layanan Online & Konsultasi Keahlian
Kenapa naik
Banyak orang kini mencari layanan yang fleksibel dan personal: konsultasi keuangan, manajemen waktu, edukasi digital, dan skill upgrade — semua bisa dilakukan online.
Contoh usaha
-
Konsultan keuangan pribadi atau UKM.
-
Layanan copywriting/SEO untuk pemilik bisnis online.
-
Kursus microlearning seperti bahasa asing, desain grafis, editing video.
-
Subscription grup mentoring atau workshop online bulanan.
Strategi masuk
-
Identifikasi keahlianmu dan buat paket layanan yang jelas (misalnya, “3 sesi konsultasi + 4 modul video + support chat”).
-
Bangun branding sebagai ahli: blog, YouTube, posting edukatif gratis untuk menarik klien.
-
Harga bisa fleksibel: dari paket mini hingga kelas premium.
-
Ciptakan komunitas — banyak yang tertarik bukan hanya ke materi, tapi juga ke jaringan dan komunitas di baliknya.
5. Agritech & Produk Pertanian Cerdas
Kenapa naik
Dengan perubahan iklim dan kebutuhan pangan yang meningkat, teknologi dalam pertanian mulai banyak dibutuhkan. Indonesia sebagai negara agraris punya peluang besar dalam sektor ini.
Contoh usaha
-
Penyedia teknologi irigasi pintar atau kontrol nutrisi otomatis.
-
Marketplace yang menghubungkan petani langsung ke konsumen urban.
-
Urban farming atau hidroponik skala kecil untuk pasar kota.
-
Produk sayuran organik & packaging cantik untuk delivery rumah ke rumah.
Strategi masuk
-
Mulai dari pilot kecil: misalnya hidroponik di pekarangan rumah atau rooftop.
-
Pasarkan ke kota dengan nilai tambah: sayuran segar, dikirim cepat, tanpa pestisida.
-
Gunakan digital marketing untuk menjangkau konsumen yang peduli kesehatan dan kualitas.
-
Bangun kemitraan dengan petani atau komunitas lokal agar supply stabil.
6. Kunci Agar Usaha Tren Tidak Cepat Mati
Tren saja belum cukup — agar usaha yang terlihat “tren” bisa bertahan lama, kamu harus memperhatikan beberapa hal:
a. Konsistensi & Adaptasi
Tren datang cepat, tapi link yang bertahan adalah yang adaptif. Pastikan kamu siap mengubah sedikit model bisnis sesuai kondisi pasar.
b. Rudimentary – Fokus Nilai Dasar
Walau model berubah, fokusmu tetap sama: kualitas produk/layanan + kepuasan pelanggan. Tanpa dua hal ini, tren pun tak akan bertahan.
c. Teknologi dan Digitalisasi
Hampir semua tren yang disebut di atas punya komponen digital — dari pemasaran, operasional, hingga penjualan. Jangan abaikan aspek ini.
d. Branding dan Cerita yang Kuat
Tren itu banyak, tapi produkmu akan dikenang jika punya cerita — “mengapa saya memilih usaha ini”, “apa yang unik”, “mengapa konsumen harus peduli”.
e. Diversifikasi & Skalabilitas
Mulai kecil, tapi pikirkan bagaimana usaha bisa berkembang atau dilengkapi dengan layanan/pl produk baru agar tak stuck.
7. Kesimpulan
Tren usaha saat ini bukan sekadar “apa yang sedang booming”.
Ini tentang apa yang dibutuhkan masyarakat sekarang — fleksibel, digital, ramah lingkungan, bermakna.
Jika kamu ingin memulai usaha sekarang, pilihlah bidang yang:
-
Sesuai dengan kemampuanmu (skill, interest).
-
Punya potensi pasar yang nyata.
-
Bisa dijalankan dengan model adaptif.
-
Memiliki cerita dan nilai tambah dibanding pesaing.
Dengan begitu, usaha yang kamu jalankan bukan hanya tren jangka pendek, tetapi mungkin menjadi ciri khas dan brand yang bertahan jangka panjang.
“Tren adalah pintu masuk; keberlanjutan adalah tangga naik ke lantai kesuksesan.”
Mulailah sekarang, belajarlah cepat, dan jadilah pelaku yang bukan sekadar “ikut tren”, tapi menciptakan tren sendiri.